Contoh Proposal Pendidikan – Bercerita merupakan bentuk kegiatan berbicara yang estetik, dengan bercerita siswa diharapkan mampu mengungkapkan gagasan, ide, atau perasaannya bisa juga dengan bercerita siswa dapat menceritakan hal – hal atau kejadian yang pernah dialaminya kepada orang lain. Pembelajaran keterampilan bercerita merupakan hal yang penting bagi seorang guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran yang didominasi oleh guru saja tanpa mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar akan menimbulkan kejenuhan pada siswa, dan siswa tidak bisa berkreativitas dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Hal tersebut seperti yang sedang dialami siswa kelas IV. Keterampilan yang dimiliki siswa dalam bercerita masih kurang. Kekurangmampuan siswa tersebut antara lain : siswa masih sulit sekali apabila disuruh untuk bercerita di depan kelas. Siswa hanya bercerita dengan singkat. Penggunaan kata yang berulang – ulang dalam berbicara. Siswa maksimal bercerita tidak lebih dari lima kalimat saja. Serta siswa kurang mampu bercerita dengan menggunakan kata – katanya sendiri. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran bercerita maka dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Di dalam pendekatan kooperatif ada beberapa macam metode yang bisa diterapkan. Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka penulis menggunakan metode bercerita berpasangan dalam meningkatkan keterampilan bercerita siswa.
Tujuan Contoh Proposal Pendidikan ini adalah sebagai berikut :
- meningkatkan aktivitas pembelajaran guru dan siswa di kelas IV SDN Meduri 01 Margomulyo Bojonegoro 2009/2010 dan
- meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas IV SDN Meduri 01 Margomulyo Bojonegoro 2009/2010.
Bentuk Contoh Proposal Pendidikan ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Meduri 01 yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan tes. Validitas datanya menggunakan review informan kunci. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis (Sarwiji Suwandi, 2009:61).
Dari aktivitas pembelajaran guru :
1. Guru lebih luwes dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif bercerita berpasangan.
2. Pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
3. Pembelajaran menjadi tidak membosankan lagi karena tidak didominasi oleh guru.
Dari aktivitas siswa :
1. Siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan kelompok.
2. Siswa lebih berani untuk maju bercerita di depan kelas.
3. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat.
Dari keterampilan bercerita siswa :
1. Keterampilan bercerita siswa menjadi meningkat.
2. Pada setiap siklus bukan hanya nilai siswa yang meningkat tetapi kriteria penilaian yang mampu diterapkan siswa juga mengalami peningkatan.
3. Siswa menjadi lancar bercerita di depan kelas.